Selasa, Januari 08, 2008

Sholat Satu Waktu

Pernah kah kita sadari kalau ternyata sebagian besar masyarakat muslim Indonesia, ya tentu saja kita juga, memiliki kebiasaan sholat satu waktu.
Yaah.. bener – bener cuma sholat magrib dalam sehari semalam. Iya kan? Mungkin saya, kamu atau yang lain juga pernah melakukannya. Padahal sebagai muslim, kewajiban kita gak hanya sholat magrib. Masih ada 4 waktu lain yang wajib kita kerjakan.
Fenomena ini membudaya di masyarakat muslim Indonesia. Jika kita analisa sedikit, sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan itu semua. Faktor kita sebagai individu, keluarga, lingkungan dan masyarakat.



Sedikit mengulang masa lalu kita..
ketika kecil pernah gak ortu kita mengingatkan untuk sholat 5 waktu? Kayaknya yang paling banyak cuma ortu kita mengingatkan kita untuk sholat magrib doang. Untuk 4 waktu lain..udah terserah kita aja.
Sholat magrib itu seperti memiliki magnet tersendiri yang menjadikan ia mendapat kekhususan oleh kita sebagai muslim. Kalo seorang anak jalan pada siang hari, biasa ortu akan mengingatkan, “magrib dah dirumah yaa..”. Anak itu gak diingatkan untuk melaksanakan sholat lainnya. Sungguh aneh..
Waktu magrib adalah saat sebuah keluarga berkumpul bersama setelah seharian memiliki aktifitas yang berbeda. Bukan Isya, ashar, dzuhur, apalagi subuh. Isya’, malah kadang ada anggota keluarga yang keluar rumah lagi. Subuh, lagi pada tidur. Dzuhur, jelas lagi diluar rumah. Ashar, juga masih banyak yang diluar rumah. Artinya sodare – sodare.. kontrol keluarga pada anggotanya masih sangat kurang dalam hal ibadah sholat. Solusinya.. ya peranan ortu sebagai pemimpin keluarga harus ditingkatkan dalam hal mengingatkan sholat.
Faktor lingkungan, secara global turut mempengaruhi pula. Contoh televisi. Pernah gak kalian melihat program Adzan Sholat di TV pemerintah dan TV swasta selain Adzan Magrib dan Subuh? Kagak pernah! Bahkan ada 2 televisi swasta tertua yang tidak menayangkan Adzan Magrib sama sekali (kecuali pada bulan Ramadhan). Malah mereka menayangkan iklan obat panu. Selama ini saya hanya melihat siaran Adzan selain magrib dan subuh pada TV Arab dan Malaysia. Alasan mereka tentu gak jauh – jauh dari kepentingan bisnis. Slot waktu yang kurang sehingga siaran – siaran gak penting kayak Adzan mesti ditiadakan. Formalitasnya Cuma adzan magrib aja. Hehe.. inilah profil perusahaan TV di negara muslim terbesar di dunia. Otomatis, secara tidak langsung televisi juga mempengaruhi masyarakat muslim. Ketika orang – orang menyaksikan televisi, mereka hanya diingatkan untuk sholat magrib saja. Untuk sholat lainnya tidak ada. Ya ini juga jadi enomena sendiri, bagaimana televisi menjadi berhala baru bagi masyarakat. Ketika panggilan sholat berkumandang di masjid sebanyak 5 kali sehari, mereka hanya terpanggil saat magrib, karena diingatkan oleh sebuah kotak kecil bernama televisi. Sungguh terlalu..
* * * * *
Begitu banyak keutamaan sholat dalam Hadist Nabi, dan sebenarnya sholat magrib menempati urutan terendah untuk masalah keutamaan. Ada hadist yang menjelaskan bagaimana keutamaan sholat Isya’ dan Ashar. Sebagai orang yang berilmu, kita juga harus bisa memahami makna yang terkandung kenapa Allah menetapkan sholat Isya’, Dzuhur dan Ashar sebanyak 4 rakaat. Lebih banyak dari dua lainnya. Salah satunya sebagai bentuk tes kekuatan kita menjalankannya di setiap waktu tersebut. Bagaimana keutamaan sholat subuh, sampai – sampai Nabi pun mengatakan kalo kaum muslim tau keutamaan sholat subuh dan sholat sunnah sebelum subuh, mereka akan merangkak untuk melaksanakannya. Subhanallah.. dan masih banyak keutamaan lainnya.
Semua sebenarnya kembali pada diri kita sendiri sebagai individu muslim. Apalagi bagi seseorang yang sudah Akil baliq, semua kewajiban sebagai muslim (minimal rukun Islam dan rukun Iman) harus benar – benar kita jalankan dengan sebaik mungkin. Memang tidak mudah, oleh karena itu diperlukannya suatu pembiasaan dalam mengerjakan ibadah. Perlu disiplin dan pemaksaan diri ketika beribadah. Dan pada akhirnya pembiasaan itu akan melahirkan kebiasaan yang semoga pada akhirnya akan menjadi suatu kebutuhan.
Wallahualam bishawab

Tidak ada komentar: