Selasa, Januari 08, 2008

Kita, PLN dan Pemerintah

Pernahkah kita menghitung berapa jam waktu yang dihabiskan saat PLN memadamkan listrik di rumah kita? Mungkin terdengar aneh, gak biasa ataupun gak terlalu penting untuk kita pikirkan. Tetapi gak ada salahnya kita berhitung.hehe..

Ambillah kemungkinan paling besar, jadwal listrik padam di suatu rumah. Dalam satu bulan 1 rumah kurang lebih mengalami 20 kali pemadaman rutin. Rata – rata 9 kali pada siang hari selama 8 jam (pkl.08.00-16.00) dan 11 kali pada malam hari selama 4 jam (pkl.18.00-22.00).



Jika kita hitung dalam sebulan listrik padam selama:

(9 x 8) + (11 x 4) = 116 jam

dan jika kita konversi ke hari akan didapatkan:

116 jam /24 jam = 4,8 hari (yaa kita sederhanakan jadi 4 hari lah..)

jadi dalam 1 bulan, kita mengalami 4 hari padam listrik. Ini sungguh – sungguh 4 hari berturut – turut sehari semalaman gelap gulita.

Kalau kita hitung dalam setahun maka akan didapatkan hasil (4 x 12 bulan) 48 hari padam listrik.

Kira – kira 1 bulan 18 hari!!

Bayangkan jika padamnya listrik itu dikumpulkan oleh PLN dalam waktu berturut – turut seperti itu. Kita mengalami keadaan kembali ke masa belum ada listrik selama 1 bulan lebih. Bagaimana rasanya?? Ibarat kata bang Samin dalam Sinetron Entong di TPI, “Oh, My God! Sungguh terlalu!”. Mungkin gak ya, kita minta bonus gak bayar listrik 1 bulan aja untuk mengganti kerugian kita itu? Uangnya bisa kita gunakan untuk biaya lainnya yang lebih bermanfaat.

Bagaimanana PLN? Bagaimana Pemerintah Daerah?

* * * * * * * * *

Sebenarnya ini bukan masalah yang tidak dapat dipecahkan. Syaratnya cuma bagaimana kecerdasan pemerintah dan PLN dalam membuat program penambahan daya listrik dan kepedulian kita sebagai masyarakat untuk terlibat didalamnya.

Masalah ini tidak ujuk – ujuk langsung muncul sekarang, walaupun memang dampaknya baru terasa satu atau dua tahun terakhir. Jika pemerintah kita cerdas, sebenarnya jauh – jauh hari keadaan seperti ini sudah bisa diperkirakan akan terjadi. Daya listrik yang dimiliki oleh PLN dibandingkan dengan bahan bakar, keadaan alat, penambahan kebutuhan daya listrik masyarakat yang juga dipengaruhi penambahan penduduk dan berkembangnya perekonomian masyarakat. Sebenarnya Pemerintah sudah cukup pintar untuk menghadapi ini, tetapi yaahh.. kita sama – sama taulah kenapa tetap tidak tertanggulangi. Masih ada faktor a – z yang ikut mempengaruhi itu semua.

Kita sebagai masyarakat tidak boleh hanya bisa berpangku tangan, menghujat, memaki bahkan mengutuk pemerintah dan PLN. Sekali lagi ini adalah masalah buat kita semua. Peran serta kita sebagai masyarakat juga penting sekali. Dari yang terkecil, kita bisa turut membantu dengan seefesien mungkin menggunakan listrik dirumah kita. Dari mematikan lampu yang tidak perlu sampai memilih alat – alat rumah tangga yang menggunakan daya listrik rendah. Atau kalau mau peran serta yang paling besar adalah kita turut menyumbangkan uang kita buat pembelian alat pembangkit listrik baru bagi PLN. Hehehe..

Semua kembali kepada kita, PLN dan Pemerintah.

Tidak ada komentar: