Sabtu, Januari 26, 2008

PCMAV 1.0 RC24: RC Terakhir













Download PCMAV RC24
Download Build1
Download Build2
Download Build3
Majalah PC Media 02/2008 telah terbit, bersamaan dengan itu PC Media Antivirus RC24 juga telah resmi dirilis. Pada versi kali ini, PCMAV mampu mengenali 1.513 virus beserta variannya, termasuk Tati dan Windx, yang banyak dilaporkan dan menyebar luas di Indonesia.


RC24 juga merupakan RC (Release Candidate) terakhir untuk PCMAV 1.0. PCMAV 1.0 Final Release (Cleaner & RTP) sendiri akan rilis resmi di majalah PC Media 03/2008 yang akan datang. Di Final Release nanti beberapa fitur akan diumumkan secara resmi, antara lain penggunaan engine ClamAV 0.9x generasi terbaru dan fitur perbaikan registry Windows yang rusak (termasuk ‘Folder Options’).

Selain itu, setelah cukup lama dikembangkan secara rahasia dan melewati uji coba internal, maka RTP Final nanti akan berbentuk Windows service yang berjalan di level process, dan ini akan menghasilkan RTP yang jauh lebih stabil dan cepat dibanding RTP Beta sebelumnya yang berjalan di level aplikasi. Sebelum RTP Final rilis di majalah PC Media 03/2008 yang akan datang, maka versi RC-nya akan rilis untuk uji coba ke publik tidak lama lagi, dan hanya ada di www.virusindonesia.com.

Dengan adanya RC24 ini, maka dukungan online update untuk RC23 telah dihentikan. Dan kita semua siap untuk menyambut kehadiran PCMAV 1.0 Final Release di majalah PC Media 03/2008 yang akan datang.

Selengkapnya.....

Senin, Januari 21, 2008

Indonesia boleh bangga

Di Amrik sana, ternyata siswa-siswanya kalo ujian jauh beda dengan kita-kita di Indonesia. Banyak ngawurnya.hehe..
Pengen liat???

Ini gambar-gambar hasil ujian siswa di Amerika.
Ternyata mereka punya selera humor yang cukup berani juga dihadapan guru-guru mereka.
Hehehe..
Indonesia boleh bangga donk!!!
setidaknya kita gak se "berani" itu.

















Selengkapnya.....

Jumat, Januari 18, 2008

Mengenal Kalender Hijriah

Sampai awal abad ke-20 kalender Hijriah masih dipakai oleh
kerajaan-kerajaan di Nusantara. Bahkan Raja Karangasem, Ratu Agung Ngurah yang beragama
Hindu, dalam surat-suratnya kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda Otto van
Rees yang beragama Nasrani, masih menggunakan tarikh 1313 Hijriah (1894
Masehi). Kalender Masehi baru secara resmi dipakai di seluruh Indonesia mulai
tahun 1910 dengan berlakunya Wet op het Nederlandsch Onderdaanschap, hukum
yang menyeragamkan seluruh rakyat Hindia Belanda.


Jenis kalender

Ada tiga jenis kalender yang dipakai umat manusia penghuni planet ini.
Pertama, kalender solar (syamsiyah, berdasarkan matahari), yang waktu
satu tahunnya adalah lamanya bumi mengelilingi matahari yaitu 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik atau 365,2422 hari.
Kedua, kalender lunar (qamariyah, berdasarkan bulan), yang waktu satu tahunnya adalah dua belas kali lamanya bulan mengelilingi bumi, yaitu 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik (29,5306 hari = 1 bulan) dikalikan dua belas, menjadi 354 hari 8 jam 48 menit 34 detik atau 354,3672 hari.
Ketiga, kalender lunisolar, yaitu kalender lunar yang disesuaikan dengan
matahari. Oleh karena kalender lunar dalam setahun 11 hari lebih cepat dari
kalender solar, maka kalender lunisolar memiliki bulan interkalasi (bulan tambahan, bulan ke-13) setiap tiga tahun, agar kembali sesuai dengan perjalanan matahari.
Kalender Masehi, Iran, dan Jepang merupakan kalender solar, sedangkan kalender Hijriah dan Jawa merupakan kalender lunar. Adapun contoh kalender lunisolar adalah kalender Imlek, Saka, Buddha, dan Yahudi.
Semua kalender tidak ada yang sempurna, sebab jumlah hari dalam setahun tidak bulat. Untuk memperkecil kesalahan, harus ada tahun-tahun tertentu menurut perjanjian yang dibuat sehari lebih panjang (tahun kabisat atau leap year).
Pada kalender solar, pergantian hari berlangsung tengah malam (midnight) dan awal setiap bulan (tanggal satu) tidak tergantung pada posisi bulan. Adapun pada kalender lunar dan lunisolar pergantian hari terjadi ketika matahari terbenam (sunset) dan awal setiap bulan adalah saat konjungsi (Imlek, Saka, dan Buddha) atau saat munculnya hilal (Hijriah, Jawa, dan Yahudi). Oleh karena awal bulan kalender Imlek dan Saka adalah akhir bulan kalender Hijriah, tanggal kalender Imlek dan Saka umumnya sehari lebih dahulu dari tanggal kalender Hijriah.

Arab Pra-Islam

Sebelum kedatangan agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w., masyarakat
Arab memakai kalender lunisolar, yaitu kalender lunar yang disesuaikan dengan matahari. Tahun baru (Ra's as-Sanah = "Kepala Tahun") selalu berlangsung setelah berakhirnya musim panas sekitar September. Bulan pertama dinamai Muharram, sebab pada bulan itu semua suku atau kabilah di Semenanjung Arabia sepakat untuk mengharamkan peperangan.
Pada bulan Oktober daun-daun menguning sehingga bulan itu dinamai Shafar ("kuning").
Bulan November dan Desember pada musim gugur (rabi') berturut-turut dinamai Rabi'ul-Awwal dan Rabi'ul-Akhir.Januari dan Februari adalah musim dingin (jumad atau "beku") sehingga dinamai Jumadil-Awwal dan Jumadil-Akhir. Kemudian salju mencair (rajab) pada bulan Maret.
Bulan April di musim semi merupakan bulan Sya'ban (syi'b = lembah), saat turun ke lembah-lembah untuk mengolah lahan pertanian atau menggembala ternak. Pada bulan Mei suhu mulai membakar kulit, lalu suhu meningkat pada bulan Juni. Itulah bulan Ramadhan ("pembakaran") dan Syawwal ("peningkatan"). Bulan Juli merupakan puncak musim panas yang membuat orang lebih senang istirahat duduk di rumah daripada bepergian, sehinggabulan ini dinamai Dzul-Qa'dah (qa'id = duduk).
Akhirnya, Agustus dinamai Dzul-Hijjah, sebab pada bulan itu masyarakat Arab menunaikan ibadah haji ajaran nenek moyang mereka, Nabi Ibrahim a.s.
Setiap bulan diawali saat munculnya hilal, berselang-seling 30 atau 29 hari, sehingga 354 hari setahun, 11 hari lebih cepat dari kalender solar yang setahunnya 365 hari. Agar kembali sesuai dengan perjalanan matahari dan agar tahun baru selalu jatuh pada awal musim gugur, maka dalam setiap periode 19 tahun ada tujuh buah tahun yang jumlah bulannya 13 (satu tahunnya 384 hari).
Bulan interkalasi atau bulan ekstra ini disebut nasi' yang ditambahkan pada akhir tahun sesudah Dzul-Hijjah.
Ternyata tidak semua kabilah di Semenanjung Arabia sepakat mengenai tahun-tahun mana saja yang mempunyai bulan nasi'. Masing-masing kabilah seenaknya menentukan bahwa tahun yang satu 13 bulan dan tahun yang lain cuma 12 bulan. Lebih celaka lagi jika suatu kaum memerangi kaum lainnya pada bulan Muharram (bulan terlarang untuk berperang) dengan alasan perang itu masih dalam bulan nasi', belum masuk Muharram, menurut kalender mereka. Akibatnya, masalah bulan interkalasi ini banyak menimbulkan permusuhan di kalangan masyarakat Arab.

Pemurnian kalender "lunar"

Setelah masyarakat Arab memeluk agama Islam dan bersatu di bawah pimpinan Nabi Muhammad s.a.w., maka turunlah perintah Allah SWT agar umat Islam memakai kalender lunar yang murni dengan menghilangkan bulan nasi'. Hal ini tercantum dalam kitab suci Al-Qur'an Surat At-Taubah ayat 36 dan 37. Dengan turunnya wahyu Allah di atas, Nabi Muhammad s.a.w. mengeluarkan dekrit bahwa kalender Islam tidak lagi bergantung kepada perjalanan matahari. Meskipun nama-nama bulan dari Muharram sampai Dzul-Hijjah tetap digunakan karena sudah populer pemakaiannya, bulan-bulan tersebut
bergeser setiap tahun dari musim ke musim, sehingga Ramadhan ("pembakaran") tidak selalu pada musim panas dan Jumadil-Awwal ("beku pertama") tidak selalu pada musim dingin.
Mengapa harus kalender lunar murni? Hal ini disebabkan agama Islam bukanlah untuk masyarakat Arab di Timur Tengah saja, melainkan untuk seluruh umat manusia di berbagai penjuru bumi yang letak geografis dan musimnya berbeda-beda. Sangatlah tidak adil jika misalnya Ramadhan (bulan menunaikan ibadah puasa) ditetapkan menurut sistem kalender solar atau lunisolar, sebab hal ini mengakibatkan masyarakat Islam di suatu kawasan berpuasa selalu di musim panas atau selalu di musim dingin.
Sebaliknya, dengan memakai kalender lunar yang murni, masyarakat Kazakhstan atau umat Islam di London berpuasa 18 jam di musim panas, tetapi berbuka puasa pukul empat sore di musim dingin. Umat Islam yang menunaikan ibadah haji pada suatu saat merasakan teriknya matahari Arafah di musim panas, dan pada saat yang lain merasakan sejuknya udara Mekah di musim dingin.

Perhitungan Tahun Hijriah

Pada masa Nabi Muhammad s.a.w. penyebutan tahun berdasarkan suatu peristiwa yang dianggap penting pada tahun tersebut. Misalnya, Nabi Muhammad s.a.w. lahir tanggal 12 Rabi'ul-Awwal Tahun Gajah ('Am al-Fil), sebab pada tahun tersebut pasukan bergajah, Raja Abrahah dari Yaman berniat menyerang Ka'bah.
Ketika Nabi Muhammad s.a.w. wafat tahun 632, kekuasaan Islam baru meliputi Semenanjung Arabia. Tetapi pada masa Khalifah Umar bin Khattab (634-644) kekuasaan Islam meluas dari Mesir sampai Persia.
Pada tahun 638, Gubernur Irak Abu Musa al-Asy'ari berkirim surat kepada Khalifah Umar di Madinah, yang isinya antara lain: "Surat-surat kita memiliki tanggal dan bulan, tetapi tidak berangka tahun. Sudah saatnya umat Islam membuat tarikh sendiri dalam perhitungan tahun." Khalifah Umar bin Khattab menyetujui usul gubernurnya ini.Terbentuklah panitia yang diketuai Khalifah Umar sendiri dengan anggota enam Sahabat Nabi terkemuka, yaitu Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqas, Talhah bin Ubaidillah, dan Zubair bin Awwam. Mereka bermusyawarah untuk menentukan Tahun Satu dari kalender yang selama ini digunakan tanpa angka tahun. Ada yang mengusulkan perhitungan dari tahun kelahiran Nabi ('Am al-Fil, 571 M), dan ada pula yang mengusulkan tahun turunnya wahyu Allah yang pertama ('Am al-Bi'tsah, 610 M). Tetapi akhirnya yang disepakati panitia adalah usul dari Ali bin Abi Thalib, yaitu tahun berhijrahnya kaum Muslimin dari Mekah ke Madinah ('Amal-Hijrah,622 M).
Ali bin Abi Thalib mengemukakan tiga argumentasi. Pertama, dalam Al-Quran sangat banyak penghargaan Allah bagi orang-orang yang berhijrah (al-ladzina hajaru). Kedua, masyarakat Islam yang berdaulat dan mandiri baru terwujud setelah hijrah ke Madinah. Ketiga, umat Islam sepanjang zaman diharapkan selalu memiliki semangat hijriah, yaitu jiwa dinamis yang tidak terpaku pada suatu keadaan dan ingin berhijrah kepada kondisi yang lebih baik. Maka Khalifah Umar bin Khattab mengeluarkan keputusan bahwa tahun hijrah Nabi adalah Tahun Satu, dan sejak saat itu kalender umat Islam disebut Tarikh Hijriah. Tanggal 1 Muharram 1 Hijriah bertepatan dengan 16 Tammuz 622 Rumi (16 Juli 622 Masehi). Tahun keluarnya keputusan Khalifah itu (638 M) langsung ditetapkan sebagai tahun 17 Hijriah.
Dokumen tertulis ber-tarikh Hijriah yang paling awal (mencantumkan Sanah 17 = Tahun 17) adalah Maklumat Keamanan dan Kebebasan Beragama dari Khalifah Umar bin Khattab kepada seluruh penduduk Kota Aelia (Jerusalem) yang baru saja dibebaskan laskar Islam dari penjajahan Romawi.

Sistem Kalender Hijriah

Dari Muharram sampai Dzul-Hijjah, setiap bulan 30 atau 29 hari sehingga 354 hari setahun. Dalam setiap siklus 30 tahun, 11 tahun adalah kabisat (Dzul-Hijjah dijadikan 30 hari), yaitu tahun-tahun ke-2, 5, 7, 10, 13, 16, 18, 21, 24, 26 dan 29. Pada tanggal 31 Januari 2006, kita memulai tahun baru 1 Muharram 1427 Hijriah, tahun ke-17 dalam siklus 1411-1440.
Oleh karena peredaran bulan adalah sesuatu yang eksak, maka awal puasa dan Idul Fitri pada masa mendatang sudah dapat kita hitung secara ilmiah! Kita akan memulai ibadah puasa Ramadhan tanggal 24 September 2006 dan merayakan Idul Fitri tanggal 23 Oktober 2006. Selanjutnya kita akan berpuasa Ramadhan lagi mulai tanggal 13 September 2007, lalu berlebaran pada tanggal 13 Oktober 2007. Setiap 32 atau 33 tahun, dalam satu tahun Masehi terjadi dua kali Idul Fitri (awal Januari dan akhir Desember) seperti pada tahun 2000 yang lalu. Idul Fitri berdekatan dengan Tahun Baru Masehi. Fenomena ini pernah terjadi pada tahun 1870, 1903, 1935, 1968, dan akan berlangsung lagi tahun 2033, 2065, 2098, 2130, dan seterusnya.
Konversi tahun Hijriah ke tahun Masehi atau sebaliknya dapat dilakukan dengan memakai rumus:

M = 32/33 H + 622

H = 33/32 ( M - 622 )

Kalender Hijriah setiap tahun 11 hari lebih cepat dari kalender Masehi, sehingga selisih angka tahun dari kedua kalender ini lambat laun makin mengecil. Angka tahun Hijriah pelan-pelan 'mengejar' angka tahun Masehi, dan menurut rumus di atas keduanya akan bertemu pada tahun 20526 Masehi yang bertepatan dengan tahun 20526 Hijriah. Saat itu kita entah sudah berada di mana. "Perhatikanlah waktu!
Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian�" demikian pesan suci Al-Quran.

Kalender Saka dan Jawa

Nenek moyang kita memakai kalender Saka sewaktu masih memeluk agama Hindu. Kalender Saka dimulai tahun 78 Masehi, ketika kota Ujjayini (Malwa di India sekarang) direbut kaum Saka (Scythia) di bawah pimpinan Raja Kaniska dari tangan kaum Satavahana. Tahun baru terjadi pada saat Minasamkranti (matahari pada rasi Pisces) awal musim semi.
Nama-nama bulan adalah Caitra, Waisaka, Jyestha, Asadha, Srawana, Bhadrawada, Aswina (Asuji), Kartika, Margasira, Posya, Magha, Palguna.
Agar kembali sesuai dengan matahari, bulan Asadha dan Srawana diulang secara bergilir setiap tiga tahun dengan nama Dwitiya Asadha dan Dwitiya Srawana. Satu bulan dibagi dua bagian: suklapaksa (paro terang, dari konjungsi sampai purnama) dan kresnapaksa (paro gelap, dari selepas purnama sampai menjelang konjungsi), masing-masing bagian 15 atau 14 hari (tithi). Jadi, kalender Saka tidak memiliki tanggal 16. Misalnya, tithi pancami suklapaksa adalah tanggal lima, sedangkan tithi pancami kresnapaksa adalah tanggal dua puluh.
Kalender Saka dipakai di Jawa sampai awal abad ke-17. Kesultanan Demak, Banten, dan Mataram menggunakan kalender Saka dan kalender Hijriah secara bersama-sama. Pada tahun 1633 Masehi (1555 Saka atau 1043 Hijriah), Sultan Agung Ngabdurahman Sayidin Panotogomo Molana Matarami (1613-1645) dari Mataram menghapuskan kalender lunisolar Saka dari Pulau Jawa, lalu menciptakan kalender Jawa yang mengikuti kalender lunar Hijriah. Namun, bilangan tahun 1555 tetap dilanjutkan. Jadi, 1 Muharram 1043 Hijriah adalah 1 Muharam 1555 Jawa, yang jatuh pada hari Jum'at Legi tanggal 8 Juli 1633 Masehi. Angka tahun Jawa selalu berselisih 512 dari angka tahun Hijriah. Keputusan Sultan Agung ini disetujui dan diikuti oleh Sultan Abul-Mafakhir Mahmud Abdulkadir (1596-1651) dari Banten. Dengan demikian kalender Saka tamat riwayatnya di seluruh Jawa, dan digantikan oleh kalender Jawa yang bercorak Islam.
Nama-nama bulan disesuaikan dengan lidah Jawa: Muharam, Sapar, Rabingulawal, Rabingulakir, Jumadilawal, Jumadilakir, Rejeb, Saban, Ramelan, Sawal, Dulkangidah, Dulkijah. Muharam juga disebut bulan Sura sebab mengandung Hari Asyura 10 Muharram. Rabi'ul-Awwal dijuluki bulan Mulud, yaitu bulan kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. Rabi'ul-Akhir adalah Bakdamulud atau Silihmulud, artinya "sesudah Mulud". Sya'ban merupakan bulan Ruwah, saat mendoakan arwah keluarga yang telah wafat, dalam rangka menyambut bulan Pasa (puasa Ramadhan). Dzul-Qa'dah disebut Hapit atau Sela sebab terletak di antara dua hari raya. Dzul-Hijjah merupakan bulan Haji atau Besar (Rayagung), saat berlangsungnya ibadah haji dan Idul Adha. Nama-nama hari dalam bahasa Sansekerta (Raditya, Soma, Anggara, Budha, Brehaspati, Sukra, Sanaiscara) yang berbau jahiliyah (penyembahan benda-benda langit) juga dihapuskan oleh Sultan Agung, lalu diganti dengan nama-nama hari dalam bahasa Arab yang disesuaikan dengan lidah Jawa: Ahad, Senen, Seloso, Rebo, Kemis, Jumuwah, Saptu. Tetapi hari-hari pancawara (Pahing, Pon, Wage, Kaliwuan, Umanis atau Legi) tetap dilestarikan, sebab hal ini merupakan konsep asli masyarakat Jawa, bukan diambil dari kalender Saka atau budaya India.
Dalam setiap siklus satu windu (delapan tahun), tanggal 1 Muharam (Sura) berturut-turut jatuh pada hari ke-1, ke-5, ke-3, ke-7, ke-4, ke-2, ke-6 dan ke-3. Itulah sebabnya tahun-tahun Jawa dalam satu windu dinamai berdasarkan numerologi huruf Arab: Alif (1), Ha (5), Jim Awwal (3), Zai (7), Dal (4), Ba (2), Waw (6), dan Jim Akhir (3). Sudah tentu pengucapannya menurut lidah Jawa: Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu, dan Jimakir. Tahun-tahun Ehe, Je, dan Jimakir ditetapkan sebagai kabisat. Jumlah hari dalam satu windu adalah [354 x 8] + 3 = 2835 hari, angka yang habis dibagi 35 [7 x 5]. Itulah sebabnya tanggal 1 Muharam tahun Alip dalam setiap 120 tahun selalu jatuh pada hari dan pasaran yang sama. Oleh karena kabisat Jawa tiga dari delapan tahun (3/8 = 45/120), sedangkan kabisat Hijriah 11 dari 30 tahun (11/30 = 44/120), maka dalam setiap 15 windu (120 tahun), yang disebut satu kurup, kalender Jawa harus hilang satu hari, agar kembali sesuai dengan kalender Hijriah. Sebagai contoh, kurup pertama berlangsung dari Jumat Legi 1 Muharam tahun Alip 1555 sampai Kamis Kliwon 30 Dulkijah tahun Jimakir 1674. Di sini 30 Dulkijah dihilangkan. Dengan demikian Rabu Wage 29 Dulkijah 1674 akhir kurup pertama langsung diikuti oleh awal kurup kedua Kamis Kliwon 1 Muharam tahun Alip 1675.
Setiap kurup (periode 120 tahun) dinamai menurut hari pertamanya. Periode 1555-1674 disebut kurup jamngiah (Awahgi = tahun Alip mulai Jumuwah Legi), kemudian periode 1675-1794 kurup kamsiah (Amiswon = Alip-Kemis-Kliwon), dan periode 1795-1914 kurup arbangiah (Aboge = Alip-Rebo-Wage). Sejak 1 Muharam tahun Alip 1915 (1 Muharram 1403 Hijriah) yang jatuh pada 19 Oktober 1982, kita berada dalam kurup salasiah 1915-2034 (AsoPon = Alip-Seloso-Pon), di mana setiap 1 Muharam tahun Alip pasti jatuh pada hari Selasa Pon. Tahun baru 1 Muharam (Sura) tahun Alip 1939, yang identik dengan 1 Muharram 1427 Hijriah, jatuh pada hari Selasa Pon tanggal 31 Januari 2006.

Kalender Sunda

Belakangan ini mulailah populer apa yang disebut Kala Sunda, yang dikatakan sebagai kalender lunar asli Sunda yang terlupakan selama ratusan tahun. Kala Sunda ternyata memiliki kejanggalan dalam penentuan awal bulan. Berbeda dengan kalender solar yang tidak tergantung pada posisi bulan, semua kalender lunar dan lunisolar harus memperhitungkan munculnya bulan baru dalam penentuan tanggal satu. Itulah sebabnya tanggal satu (awal bulan) dari kalender-kalender Hijriah, Jawa, Yahudi, Saka, Buddha dan Imlek selalu berdekatan. Anehnya, Kala Sunda menetapkan tanggal satu ketika bulan berwujud setengah lingkaran (padahal seharusnya tanggal 7 atau 8). Istilah Sansekerta suklapaksa (paro terang), yang arti sesungguhnya "separo bulan (half-moon) sebelum purnama", dipersepsi secara lain oleh sang pembuat kalender Kala Sunda, yaitu "awal bulan terjadi ketika bulan terlihat separ (half-moon)"!
Ternyata apa yang dinamakan Kala Sunda itu merupakan kalender modern yang diramu dari berbagai sistem kalender lain, lalu dimodifikasi agar kelihatan berbeda dengan kalender-kalender sebelumnya. Sistem Kala Sunda persis sama seperti pinang dibelah dua dengan sistem kalender Jawa: dalam sewindu ada tiga tahun kabisat, dan setiap 120 tahun dihilangkan sehari, sehingga jika misalnya awal windu (indung powe) Senen Manis, maka awal windu selanjutnya Senen Manis juga. Setiap 120 tahun, indung powe berganti dari Senen Manis menjadi Ahad Kliwon, kemudian menjadi Sabtu Wage, dan seterusnya.Jadi, sama sekali tidak ada kelebihan Kala Sunda dari kalender karya Sultan Agung yang selama ini dipakai oleh masyarakat Sunda, termasuk oleh Harian Pikiran Rakyat setiap hari. Nama-nama bulan dalam Kala Sunda (Kartika, Margasira, Posya, Maga, Palguna, Setra, Wesaka, Yesta, Asada, Srawana, Badra, Asuji), nama-nama hari (Radite, Soma, Anggara, Buda, Respati, Sukra, Tumpek), serta pembagian bulan menjadi suklapaksa dan kresnapaksa sehingga tidak ada tanggal 16, semuanya itu meniru kalender Saka, kecuali nama hari Tumpek (Sabtu) yang entah dari mana diambil. Nama-nama ini bukan budaya asli Sunda, melainkan pinjaman dari India. Di kalangan rumpun Indo-Jermania (termasuk India), hari pertama berhubungan dengan dewa matahari (Raditya, Dies Solis, Sunday, Zondag, Sonntag, Dimanche), dan hari kedua dengan dewa bulan (Soma, Dies Lunae, Monday, Maandag, Montag, Lundi). Nama-nama hari kalender Saka yang sudah dihapuskan Sultan Agung lantaran berbau kemusyrikan kini dihidupkan kembali oleh Kala Sunda.
Masih ada lagi beberapa hal yang patut dijelaskan oleh sang pembuat kalender Kala Sunda. Mengapa bulan pertama dalam Kala Sunda adalah Kartika, yang dalam kalender Saka bulan kedelapan? Apakah manfaatnya menghitung tanggal satu dari saat bulan setengah lingkaran, yang tidak pernah ada sepanjang sejarah kalender sejak zaman Mesopotamia dan Mesir Purba? Apakah gunanya menghidupkan kembali pembagian bulan menjadi suklapaksa dan kresnapaksa, padahal dalam kalender Saka modern di India tidak dipakai lagi? Jika sekarang tahun 1942 Sunda, berarti tahun 1 kalender Kala Sunda jatuh pada tahun 123 Masehi. Peristiwa penting apakah gerangan yang terjadi tahun 123 Masehi, sehingga kita tetapkan sebagai Tahun Satu? Kala Sunda memang cukup akurat, cuma kita harus jujur mengatakan bahwa ini adalah kalender baru ciptaan seorang budayawan Sunda, Ali Sastramidjaja (Abah Ali), yang sangat patut kita hargai! Tetapi janganlah kita gegabah mengatakannya sebagai warisan leluhur Ki Sunda, sebab belum pernah ada kalender seperti itu. Prasasti-prasasti sebelum Islam selalu menggunakan kalender Saka (India), meskipun banyak yang dilengkapi pancawara (bahkan ada juga yang memakai sadwara) hari-hari asli Jawa dan Sunda.

Kalender Hijriah Solar

Ditinjau dari hubungan terhadap kalender Hijriah, kalender Jawa berkebalikan dengan kalender Iran (Persia). Jika di Jawa kalender mengikuti Hijriah tetapi angka tahun tidak berubah, maka di Iran kalender tidak berubah tetapi angka tahun dihitung dari hijrah Nabi. Jadi kalender Iran adalah kalender Hijriah Solar (kalender Hijriah dengan perhitungan matahari). Selain berlaku di Iran, kalender ini juga dipakai di Afganistan dan Tajikistan sebagai sesama rumpun bangsa Persia. Kalender Iran diciptakan Raja Cyrus tahun 530 SM, dan dibuat lebih akurat pada awal abad ke-12 oleh ahli matematika dan astronomi yang juga sastrawan, Umar Khayyam (1050-1122). Tahun baru (Nawruz) selalu jatuh pada awal musim semi. Nama-nama bulan adalah Farwardin, Ordibehest, Khordad, Tir, Mordad, Shahriwar, Mehr, Aban, Azar, Dey, Bahman, Esfand. Enam bulan pertama 31 hari dan lima bulan berikutnya 30 hari. Bulan terakhir, Esfand, 29 hari (tahun biasa) atau 30 hari (tahun kabisat yang empat tahun sekali).
Dibandingkan dengan kalender solar yang lain, kalender Iran paling cocok dengan musim. Tanggal 1 Farwardin selalu 21 Maret (awal musim semi), tanggal 1 Tir selalu 22 Juni (awal musim panas), tanggal 1 Mehr selalu 23 September (awal musim gugur), dan tanggal 1 Dey selalu 22 Desember (awal musim dingin).
Setelah bangsa Iran memeluk agama Islam, tahun hijrah Nabi (622 M) dijadikan Tahun Satu, tetapi kalender tetap berdasarkan matahari. Tahun baru tanggal 1 Farwardin 1385 Hijriah Solar jatuh pada 21 Maret 2006.

oleh Irfan Anshory
Direktur "Ganesha Operation" Bandung.

Selengkapnya.....

Sabtu, Januari 12, 2008

Link download PCMAV RC23 + Update terbaru













klik di bawah ini:
PCMAV RC23
update paling baru dari PCMAV RC23?
klik build5







Selengkapnya.....

Top 10 Virus

Inilah 10 virus yang banyak dilaporkan menyebar di Indonesia selama periode Desember 2007-Januari 2008. Visual Basic masih menjadi bahasa pemrograman favorit para pembuat virus, diikuti oleh Script/VBScript, dan beberapa menggunakan Delphi.
Berada di urutan pertama, sekaligus telah membuat gebrakan adalah virus Tati. Ia tidak membutuhkan waktu terlalu lama untuk membuatnya naik daun berada di puncak urutan atas. Bahasan lengkap virus ini bisa Anda baca pada rubrik virus, majalah PC Media edisi 02-2008. Inilah daftar selengkapnya:



1.Tati

Virus sederhana berbasis script, dibuat menggunakan AutoHotKey, program semacam automation script. Tidak menggunakan teknik yang canggih-canggih. Hanya berkamuflase dengan menggunakan icon mirip folder standar Windows. Pada root drive komputer terinfeksi, akan terdapat file teks yang berisi pesan dari si pembuat virus dengan nama tati.my.love.txt.









2.Windx

Dibuat menggunakan Visual Basic. Pada komputer yang terinfeksi oleh virus ini, background dari folder Windows akan diubah, sehingga menampilkan sesosok kartun Jepang. Pada varian barunya, wallpaper Desktop pun akan ia ubah juga.

















3. GetRaw

Dibuat menggunakan Visual Basic. Dalam tubuhnya, ia memiliki beberapa file pendukung virus lainnya, yang juga dalam bentuk executable. Icon dari file pendukung ini bermacam-macam, mulai dari icon mirip file .pdf (Adobe Acrobat), mp3 (WinAmp), dan lain-lain. Pada file properties virus ini, akan terdapat tulisan GetRaw.










4.Aksika

Dibuat menggunakan Visual Basic. Karena source code virus ini banyak sekali ditemukan di Internet, jadi siapapun bisa mengubah-nya dan meng-compile ulang sehingga menjadi sebuah varian baru. Varian pertama menggunakan icon folder dalam penyamarannya, dan biasanya akan terdapat file teks dengan nama puisi.txt yang berisi pesan dari sang pembuatnya. Ia pun dapat menginfeksi flash disk dengan membuat file autorun.inf.






















5.Kalong.vbs

Dibuat menggunakan VBScript (.vbs). Selain menciptakan file autorun.inf pada flash disk agar dapat running otomatis, caption dari Internet Explorer pun akan diubah menjadi “:: X2 ATTACK ::” saat terinfeksi virus ini. Selain itu, pada saat logon, Windows akan menampilkan kotak informasi yang bertuliskan “KOMPUTER ANDA ADA KEYBOARDNYA!!”.











6. SlowButSure.vbs

Dibuat menggunakan VBScript (.vbs). Ia menciptakan file autorun.inf yang sudah dirancangnya pada flash disk, sehingga dapat running otomatis saat mengakses drive flash disk. Pada caption Internet Explorer akan terdapat tulisan “Hacked by Zay” atau pada varian lain “Hacked by Godzilla”. Dan pada System Propertis komputer korban, informasi Registered Owner akan menjadi “r4n694-24y”, dan untuk Registered Organization akan menjadi “Don’t Panic, System anda sudah kami ambil alih !”.










7.KSpoold

Dibuat menggunakan Delphi. Virus yang bisa running dalam bentuk “services” dan menggunakan teknik DLL Injection ini dapat menginfeksi file .doc dan .xls. Selain itu ia dapat merusak file-file database seperti .mdb, .ldf, dll.



















8. Ezrael.vbs

Dibuat menggunakan VBScript (.vbs). Dapat menyebar cepat ke setiap drive yang ada di komputer korbannya. Pada komputer terinfeksi, caption dari Internet Explorer akan menampilkan kata-kata yang mencaci-maki negara lain. Atau jika dilihat pada source code virus ini, akan terdapat string “do u still remember dis day us_3?“.












9. GameCape

Dibuat menggunakan Visual Basic. Hadir dengan icon bergambar seorang anak kecil. Dalam aksinya ia akan membuat salinan tubuhnya pada setiap drive yang terdapat dalam komputer Anda, bahkan Flash Disk. Jadi, pada root drive akan terdapat 3 file baru yakni Game-C4P3_D3H.exe, Autorun.inf dan MSVBVM60.dll. Selain itu, ia pun akan menggantikan beberapa program atau tool bawaan Windows seperti Task manager dan Regedit dengan Notepad. Jadi setiap Anda mencoba menjalankan aplikasi tersebut yang muncul adalah Notepad.






10.Gen.FFE

Program Virus Generator Gen.FFE (Fast Firus Engine) ini dibuat menggunakan Visual Basic. Virus hasil generate-nya biasanya ber-icon-kan mirip folder Windows. Saat terinfeksi, biasanya ia menciptakan file dengan nama ‘baca euy.txt‘ yang berisi pesan dari si pembuat virus.

















source: www.virusindonesia.com

Selengkapnya.....

Selasa, Januari 08, 2008

Ringkasan Harry Potter buku 7


Buku ketujuh diawali dengan Voldemort dan para Pelahap Mautnya di rumah Lucius Malfoy, yang merencanakan untuk membunuh Harry Potter sebelum ia dapat bersembunyi kembali. Meminjam tongkat sihir Lucius, Voldemort membunuh tawanannya, Profesor Charity Burbage, guru Telaah Muggle di Hogwarts, atas alasan telah mengajarkan subyek tersebut dan telah menganjurkan agar paradigma kemurnian darah penyihir diakhiri.
Harry telah siap untuk melakukan perjalanannya dan membaca obituari Albus Dumbledore; dan terungkaplah bahwa ayah Dumbledore, Percival, adalah seorang pembenci non-penyihir dan telah menyerang tiga Muggle, dan meninggal di Penjara Azkaban atas kejahatannya. Harry kemudian meyakinkan keluarga Dursley bahwa mereka harus segera meninggalkan rumah mereka untuk menghindarkan diri dari para Pelahap Maut. Keluarga Dursley kemudian pergi menyembunyikan diri dengan dikawal sepasang penyihir setelah sebelumnya Dudley melontarkan pengakuan bahwa ia peduli akan Harry.

Bersama-sama dengan anggota Orde Phoenix, Harry kemudian pergi dari rumah Dursley ke The Burrow. Dalam perjalanan itu, Hedwig, burung hantu Harry, terbunuh oleh kutukan pembunuh; George Weasley kehilangan sebelah telinganya akibat mantra Sectumsempra; Mad-Eye Moody dibunuh oleh Voldemort sendiri. Harry sendiri lolos ketika Voldemort mengejarnya setelah tongkat sihirnya bereaksi dengan sendirinya dengan tongkat sihir pinjaman Voldemort, menghancurkannya, dan ia juga kemudian mendapatkan penglihatan ketika Voldemort menanyai Ollivander si pembuat tongkat sihir, mengenai mengapa hal itu dapat terjadi.

Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Deluminator untuk Ron (alat seperti korek api yang dapat memadamkan cahaya); buku mengenai kisah anak-anak untuk Hermione; dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan snitch pertama yang ditangkap Harry. Namun demikian, pedang tersebut ditahan, karena menurut kementerian pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Ketiganya berusaha mencari tahu apa dibalik ketiga benda yang diberikan kepada mereka itu. Sehari kemudian adalah hari pernikahan Fleur Delacour dan Bill Weasley.

Setelah diberitakan bahwa Voldemort telah berhasil mengambil alih Kementerian Sihir; Harry, Ron, dan Hermione kemudian bersembunyi di Grimmauld Place nomor 12, rumah yang diwariskan Sirius Black kepada Harry. Ketiganya kemudian menyadari bahwa inisial R.A.B. pada liontin yang didapatkan Dumbledore dan Harry dalam buku keenam adalah Regulus Arcturus Black, adik Sirius. Mereka mulai mencari Horcrux yang dicuri Regulus di rumah keluarga Black itu. Dari Kreacher, mereka mengetahui bahwa ia telah membantu Regulus untuk mendampingi Voldemort menempatkan Horcrux berbentuk liontin itu di gua. Ketika Regulus merasa kecewa dengan Voldemort, ia memerintahkan Kreacher untuk kembali ke gua dan menukar liontin dengan yang palsu. Regulus terbunuh dalam proses itu. Pada akhirnya, mereka bertiga menyadari bahwa Mundungus Fletcher telah mencuri liontin tersebut dan kemudian dirampas oleh Dolores Umbridge.

Setelah selama satu bulan memata-matai Kementerian Sihir, ketiganya berhasil mengambil Horcrux dari Umbridge. Dalam prosesnya, tempat persembunyian mereka diketahui dan terpaksa melarikan diri ke daerah terpencil, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan tidak dapat lama tinggal di suatu tempat. Dalam waktu beberapa bulan berpindah-pindah, mereka mendengar bahwa pedang Godric Gryffindor sebenarnya adalah palsu, dan ada yang melakukan sesuatu terhadap pedang aslinya. Dari Phineas Black, Harry mendapatkan bahwa pedang itu terakhir kali digunakan Dumbledore untuk menghancurkan salah satu Horcrux, Cincin Gaunt. Ron kemudian berselisih paham dengan Harry, dan pergi meninggalkan Harry dan Hermione. Harry dan Hermione kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari tahu apakah Dumbledore telah meninggalkan pedang itu di sana. Di Godric's Hollow, keduanya mengunjungi tempat pemakaman keluarga di mana keluarga Potter dan Dumbledore dikuburkan. Di Godric's Holow, mereka juga menemui Bathilda Bagshot, seorang teman lama Dumbledore yang mengarang buku Sejarah Sihir. Di rumah Bagshot mereka menemukan gambar penyihir hitam Grindelwald, sanak Bagshot, yang pada masa lalu adalah kawan masa kecil Albus Dumbledore. Namun demikian, ternyata mereka terperangkap, karena "Bagshot" itu merupakan penjelmaan ular Voldemort, Nagini. Mereka berhasil melarikan diri dari Voldemort, tetapi tongkat sihir Harry hancur dalam kejadian itu.

Dalam pelarian mereka, Harry akhirnya menemukan bahwa pedang Godric Gryffindor tersembunyi di sebuah kolam beku di tengah sebuah hutan berkat bantuan patronus berbentuk kijang. Dia menyelam ke dalamnya untuk mendapati pedang tersebut. Kalung Horcrux mencoba mencekik Harry dan hampir menenggelamkannya hingga mati kalau tidak ditolong oleh Ron yang kembali. Keduanya menghancurkan Horcrux dengan pedang itu.

Ketiganya kemudian berbicara kepada Xenophilius Lovegood, ayah Luna Lovegood, dan menanyakan kepada mereka mengenai lambang Grindelwald yang telah berkali-kali muncul selama perjalanan mereka. Di rumah Lovegood, Harry, Ron, dan Hermione mendapatkan kisah penyihir kuno mengenai tiga bersaudara yang mengalahkan kematian, dan masing-masing mendapatkan benda sihir sebagai hasilnya - tongkat sihir yang tak terkalahkan (Elder Wand—tongkat sihir tetua), batu sihir yang dapat menghidupkan kembali yang telah mati (Resurrection Stone—batu kebangkitan), dan Jubah Gaib (jubah tembus pandang) yang tidak lekang oleh waktu. Harry menyadari bahwa jubah yang dimilikinya adalah adalah Jubah Gaib, dan segera menemukan bahwa Lovegood telah berkhianat dan menyerahkan mereka ke Kementerian. Luna, putrinya, telah ditawan dan Xenophilius berpikir untuk menyerahkan Harry Potter sebagai ganti tawanan. Ketiganya meloloskan diri dan berpikir untuk mengumpulkan ketiga benda sihir Deathly Hallows, untuk mengalahkan Voldemort.

Harry, Ron, dan Hermione kemudian tertangkap oleh kelompok Snatcher yang diketuai oleh Fenrir Greyback, karena menyebut nama Voldemort (nama itu sudah dimantrai untuk mendeteksi para penyebutnya) dan dibawa ke rumah Malfoy. Di sana, Hermione disiksa dan diinterogasi oleh Bellatrix Lestrange untuk mengetahui bagaimana mereka memperoleh pedang Godric Gryffindor, karena ia berpikir bahwa mereka telah mencurinya dari lemari besinya di Gringotts. Di bawah tanah, Harry dan Ron dipenjarakan bersama-sama dengan Dean Thomas, goblin Griphook, pembuat tongkat sihir Ollivander, dan Luna Lovegood. Harry berusaha mencari pertolongan dan Dobby muncul untuk menyelamatkannya. Dalam usaha meloloskan diri, mereka dihadang Wormtail yang kemudian terbunuh karena tercekik oleh tangan perak Wormtail yang dibuat Voldemort tanpa berhasil ditolong oleh Ron dan Harry, sebagai balasan dari hutang budi dari tahun ketiga Harry di Hogwarts. Mereka berdua kemudian menolong Hermione dengan bantuan Dobby, yang tewas dibunuh oleh Bellatrix.

Harry dan kedua sahabatnya kemudian berusaha mencari rencana baru. Ia menanyai Ollivander mengenai Elder Wand dan mendapati bahwa pemilik terakhirnya adalah Dumbledore. Dibantu Griphook, Hermione menyamar sebagai Bellatrix Lestrange dan bersama-sama Harry dan Ron memasuki lemari besi Bellatrix di Bank Gingrott's. Di sana mereka menemukan satu lagi Horcrux, piala Hufflepuff. Griphook kemudian mengkhianati mereka dan melarikan diri dan membawa pedang Godric Gryffindor. Harry, Ron, dan Hermione berhasil melarikan diri, tetapi pada saat yang bersamaan Voldemort menyadari bahwa mereka mencari Horcrux-Horcruxnya.

Harry mendapatkan penglihatan segera setelah pelarian mereka; ia dapat melihat melalui mata Voldemort dan mengetahui pikirannya. Voldemort akan mendatangi tempat-tempat Horcurxnya disembunyikan dan mengetahui bahwa mereka telah lenyap dan hancur. Secara tidak sengaja, Voldemort mengungkapkan bahwa Horcrux terakhir berada di Hogwarts. Ketiganya segera pergi ke Hogsmeade untuk mencari jalan masuk ke sekolah Hogwarts. Di Hogsmeade, mereka disudutkan oleh para Pelahap Maut dan diselamatkan oleh Aberforth Dumbledore. Aberforth membuka jalan terowongan ke Hogwarts di mana mereka disambut oleh Neville Longbottom. Pada saat menyelamatkan jiwa Draco Malfoy, Harry menemukan Mahkota Ravenclaw yang merupakan Horcrux itu tersembunyi di Kamar Kebutuhan dan benda itu dihancurkan.

Di Shrieking Shack, mereka mendapati Voldemort membunuh Severus Snape dengan tujuan untuk menguasai kekuatan Elder Wand kepada dirinya sendiri. Dalam keadaan sekarat, Snape memberikan memorinya kepada Harry. Dari memori itu terungkap bahwa Snape selama ini berada di pihak Dumbledore, didorong dengan cinta seumur hidupnya kepada Lily Potter. Snape telah diminta Dumbledore untuk membunuh dirinya jika situasinya mengharuskan demikian; karena bagaimanapun juga hidupnya tidak akan lama lagi akibat kutukan yang terdapat di Horcrux Cincin Gaunt. Selanjutnya, terungkap pula bahwa Harry adalah Horcrux terakhir Voldemort, dan ia harus mati juga sebelum Voldemort dapat dibunuh. Pasrah akan nasibnya, Harry mengorbankan diri dan Voldemort melancarkan kutukan untuk membunuhnya. Kemudian Harry tersadar di
tempat yang mirip dengan stasiun King Cross, dan Dumbledore mendatanginya. Dumbledore mengatakan bahwa Harry sebenarnya adalah pemilik dari Deathly Hallows, dan kutukan Avada Kedavra itu malah menghancurkan bagian dari jiwa Voldemort yang terdapat di tubuhnya. Pada saat ini Dumbledore memberikan pilihan pada Harry, apakah dia ingin meneruskan pada kematian, atau kembali hidup ke dunia. Harry memilih kembali ke dunia, dan tersadar. Pada akhirnya, setelah Nagini dibunuh oleh Neville, Voldemort kemudian terbunuh setelah mencoba menggunakan Kutukan pembunuh Avada Kedavra terhadap Harry. Kutukan itu berbalik menyerang Voldemort sendiri setelah Elder Wand menolak membunuh tuannya (Harry) sendiri.

Dalam kisah di akhir buku, pada tahun 2017, 19 tahun setelah Pertempuran di Hogwarts, Harry dan Ginny Weasley telah memiliki tiga anak bernama James, Albus Severus, dan Lily. Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi di Hogwarts. Ron dan Hermione telah memiliki dua anak bernama Rose dan Hugo. Draco Malfoy memiliki anak bernama Scorpius. Mereka seluruhnya bertemu di stasiun kereta api King's Cross, untuk mengantar anak-anak mereka bersekolah ke Hogwarts. Di sana diungkapkan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi setelah kekalahan Pangeran Kegelapan.
Berakhir di sini. /
www.id.wikipedia.org

Selengkapnya.....

Hidup adalah pilihan

Kehidupan ini terdiri dari berbagai pilihan.
Kita hidup ditakdirkan untuk memilih.
Jika kita tidak memilih..
Kita akan tersingkir dari kehidupan ini

Yaa..kita hidup dalam dunia yang menuntut kita untuk memilih. Baik atau buruk, pintar atau bodoh dan segala hal lainnya. Itulah sebagian kecil dari banyaknya pilihan kita. Itulah yang dinamakan sebagai takdir. Takdir yang berada ditangan kita sendiri. Kitalah yang berwenang membuatnya dan merubahnya. Mau jadi apa kita.

Lalu.. Di mana bagian Allah, Tuhan Yang Maha Pembuat Takdir? Allah mengambil perannya setelah melihat seberapa besar kemauan dan kemampuan kita membuat takdir kita. Dalam pengertian lain, Allah ada dalam doa-doa kita. Bukan berarti Allah tidak membuat takdir untuk kita, tetapi semua yang kita lakukan, kita usahakan dan kita doakan, merupakan bagian dari kekuasaan Allah.

Ada sebuah pepatah kata-kata bijakyang mengatakan, ”Didunia ini tidak ada yang pasti kecuali jodoh dan kematian”. Terlepas dari mana dasar kata-kata bijak, tetapi ada benarnya juga. Artinya dalam hal lain selain jodoh dan kematian, kita berpeluang besar untuk membuat dan menentukan takdir kita. Jodoh telah ditetapkan oleh Allah beribu-ribu tahun sebelum kita dilahirkan. Kita hanya tinggal menyiapkan diri kita dan menunggu saat datangnya jodoh kita. Sedangkan kematian, ketika kehidupan ini diciptakan, maka sudah dipastikan kematian adalah saat yang pasti akan datang. Di mana ada kehidupan, pasti di akhiri dengan kematian.

Jadi apa pilihan atau takdir yang kita inginkan?

Saya berani bertaruh (kalo bertaruh itu diperbolehkan..), bahwa 99,9% dari manusia di Bumi ini pasti menginginkan dan memilih menjadi manusia yang baik, yang pintar, yang kaya dan yang yang lainnya yang itu semua mengarah pada sisi positif. Bener gak? 0,1% sisanya saya yakin hanyalah orang-orang yang belum bisa menentukan pilihannya. Itulah kita, manusia ciptaan Allah. Sudah sunatullah bahwa kita manusia memiliki kecenderungan untuk menjadi baik. Ada hal baik dalam diri kita yang terus menuntut kita untuk cenderung berbuat baik, walaupun seberapa jahatnya pun diri kita. Hati nurani namanya. Bagian terkecil dalam tubuh manusia yang semua manusia memilikinya. Jika kemudian muncul orang jahat dan bahkan orang superjahat, itu hanya karena hari nuraninya tertutupi oleh hal-hal buruk sehingga menjadi mati suri.

Pernah belajar Kimia? Tentu tau tentang bagian-bagian atom? Proton, neutron dan elektron. Diri kita ibarat sebuah atom. Inti tubuh kita terdiri dari proton (hati nurani) dan neutron (akal) yang dikelilingi oleh elektron (hal-hal tidak baik). Semakin besar proton kita, yang disimbolkan dengan nomor atom, maka sifat elektronegatifitas (sifat jahat) dari elektron kita akan semakin kecil. Kecenderungan kita berbuat jahat menjadi kecil, sehingga yang kemudian muncul adalah hal-hal baik pada diri kita.

Sifat elektronegatifitas atom juga dipengaruhi oleh atom-atom lain disekitarnya. Karena elektron yang mengelilingi proton dan neutron terus beredar bahkan sampai lapisan terluar dari atom tersebut. Begitu juga diri kita. Artinya sifat kita juga dipengaruhi oleh sifat orang lain disekitar kita. Yaitu lingkungan kita. Lingkungan turut membentuk diri kita. Di mulai dari terdekat yaitu keluarga, tetangga dan juga kelompok.

Jadi, kesimpulannya..

Hidup kita semua tergantung kita. Kita mau jadi apapun itu semua terserah kita. Allah yang akan mewujudkannya. Jika kita ingin menjadi orang baik, semua kembali pada kemauan dan kemampuan kita. Jangan pesimis dulu, karena pada dasarnya kita semua adalah orang baik. Ada sesuatu yang baik dalam diri kita, yang mungkin untuk saat sekarang masih tertutupi sehingga tidak nampak. Mulailah dengan berkomitmen untuk merubah diri kita, berusaha dan berusaha. Semua dibarengi dengan berdoa kepada Allah.

Ingin jadi orang baik, bertemanlah dengan orang yang baik pula. Seperti kata pepatah, berteman dengan penjual parfum, maka kita kecipratan wanginya. Karena dengan lingkungan yang baik, maka sifat kita juga akan berubah menjadi baik.

Wallahualam bishowaf.

Selengkapnya.....

Karma itu baik

Iseng aja sih.. tempo hari dapat pertanyaan dari ”adek sepupu yang hilang”(halah!!)

”kak, percaya karma gak?”
Terpaksa dengan diplomatis sedikit (hehe..) kujawab
”kalo artinya itu adalah takdir, ya percaya aja!”
Yaa akhirnya timbul dah niat ngeblog tentang karma...

Yep..karma

Sejarah dikit...
Karma berasal dari kata Kamma yang dalam bahasa Sansekerta berarti ”Perbuatan”.
Yang kalo dalam ajaran Budha Gautama inti dari Kamma adalah perbuatan dahulu entah itu baik atau buruk, akan mempengaruhi hidup sekarang. Ya gak segampang itu sih pengertiannya, tapi ya secara garis besar gitu lah..hehe.

Oke..itu sejarah.

Sekarang.. ada apa dengan karma?

Cuma sedikit komen aja sih dengan arti karma sekarang ini. Banyak orang-orang yang mengartikan karma itu dalam arti negatifnya saja. Karma sebagai bentuk hukuman. Kalo orang melakukan kejahatan, nanti bakal kena karma. Ya yang seperti itulah arti karma di masyarakat. Padahal ngga’ seperti itu. Seperti dalam pengertian diatas tadi, arti karma tersebut luas, meliputi yang baik dan buruk. Jadi kalo orang dulunya melakukan kebaikan, ntar bakal dapat karma yang baik juga. Itu mungkin analoginya.hehe..sederhana sekali!

Karma bisa dimaknai sebagai bagian dari takdir seseorang. Kita harus dapat menempatkan pengertian karma dalam posisi kita sebagai muslim. Artinya adalah, janganlah kita menganggap jika seseorang mendapat musibah, maka itu adalah dari perbuatan buruknya yang lalu. Vonis tersebut menandakan diri kita berburuk sangka terhadap orang lain. Bahasa kerennya Su’udzon. Sebaiknya jangan.. sikap terbaik kita adalah berbaik sangka. Ber-Husnudzon. Menganggap itu adalah salah satu bentuk ujian dari Allah, kemudian mendoakan orang tersebut dapat sabar menghadapi musibahnya. Itu baru Muslim sejati!

kita tidak pernah tau bagaimana Allah mengelola takdir kita. Ibarat roda yang berputar, terkadang seseorang mendapatkan takdir yang baik, terkadang juga buruk. Kita yakin bahwa sebagai seorang muslim, kita pasti mendapatkan kedua takdir tersebut. Tidak bisa tidak.

Selengkapnya.....

Sholat Satu Waktu

Pernah kah kita sadari kalau ternyata sebagian besar masyarakat muslim Indonesia, ya tentu saja kita juga, memiliki kebiasaan sholat satu waktu.
Yaah.. bener – bener cuma sholat magrib dalam sehari semalam. Iya kan? Mungkin saya, kamu atau yang lain juga pernah melakukannya. Padahal sebagai muslim, kewajiban kita gak hanya sholat magrib. Masih ada 4 waktu lain yang wajib kita kerjakan.
Fenomena ini membudaya di masyarakat muslim Indonesia. Jika kita analisa sedikit, sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan itu semua. Faktor kita sebagai individu, keluarga, lingkungan dan masyarakat.



Sedikit mengulang masa lalu kita..
ketika kecil pernah gak ortu kita mengingatkan untuk sholat 5 waktu? Kayaknya yang paling banyak cuma ortu kita mengingatkan kita untuk sholat magrib doang. Untuk 4 waktu lain..udah terserah kita aja.
Sholat magrib itu seperti memiliki magnet tersendiri yang menjadikan ia mendapat kekhususan oleh kita sebagai muslim. Kalo seorang anak jalan pada siang hari, biasa ortu akan mengingatkan, “magrib dah dirumah yaa..”. Anak itu gak diingatkan untuk melaksanakan sholat lainnya. Sungguh aneh..
Waktu magrib adalah saat sebuah keluarga berkumpul bersama setelah seharian memiliki aktifitas yang berbeda. Bukan Isya, ashar, dzuhur, apalagi subuh. Isya’, malah kadang ada anggota keluarga yang keluar rumah lagi. Subuh, lagi pada tidur. Dzuhur, jelas lagi diluar rumah. Ashar, juga masih banyak yang diluar rumah. Artinya sodare – sodare.. kontrol keluarga pada anggotanya masih sangat kurang dalam hal ibadah sholat. Solusinya.. ya peranan ortu sebagai pemimpin keluarga harus ditingkatkan dalam hal mengingatkan sholat.
Faktor lingkungan, secara global turut mempengaruhi pula. Contoh televisi. Pernah gak kalian melihat program Adzan Sholat di TV pemerintah dan TV swasta selain Adzan Magrib dan Subuh? Kagak pernah! Bahkan ada 2 televisi swasta tertua yang tidak menayangkan Adzan Magrib sama sekali (kecuali pada bulan Ramadhan). Malah mereka menayangkan iklan obat panu. Selama ini saya hanya melihat siaran Adzan selain magrib dan subuh pada TV Arab dan Malaysia. Alasan mereka tentu gak jauh – jauh dari kepentingan bisnis. Slot waktu yang kurang sehingga siaran – siaran gak penting kayak Adzan mesti ditiadakan. Formalitasnya Cuma adzan magrib aja. Hehe.. inilah profil perusahaan TV di negara muslim terbesar di dunia. Otomatis, secara tidak langsung televisi juga mempengaruhi masyarakat muslim. Ketika orang – orang menyaksikan televisi, mereka hanya diingatkan untuk sholat magrib saja. Untuk sholat lainnya tidak ada. Ya ini juga jadi enomena sendiri, bagaimana televisi menjadi berhala baru bagi masyarakat. Ketika panggilan sholat berkumandang di masjid sebanyak 5 kali sehari, mereka hanya terpanggil saat magrib, karena diingatkan oleh sebuah kotak kecil bernama televisi. Sungguh terlalu..
* * * * *
Begitu banyak keutamaan sholat dalam Hadist Nabi, dan sebenarnya sholat magrib menempati urutan terendah untuk masalah keutamaan. Ada hadist yang menjelaskan bagaimana keutamaan sholat Isya’ dan Ashar. Sebagai orang yang berilmu, kita juga harus bisa memahami makna yang terkandung kenapa Allah menetapkan sholat Isya’, Dzuhur dan Ashar sebanyak 4 rakaat. Lebih banyak dari dua lainnya. Salah satunya sebagai bentuk tes kekuatan kita menjalankannya di setiap waktu tersebut. Bagaimana keutamaan sholat subuh, sampai – sampai Nabi pun mengatakan kalo kaum muslim tau keutamaan sholat subuh dan sholat sunnah sebelum subuh, mereka akan merangkak untuk melaksanakannya. Subhanallah.. dan masih banyak keutamaan lainnya.
Semua sebenarnya kembali pada diri kita sendiri sebagai individu muslim. Apalagi bagi seseorang yang sudah Akil baliq, semua kewajiban sebagai muslim (minimal rukun Islam dan rukun Iman) harus benar – benar kita jalankan dengan sebaik mungkin. Memang tidak mudah, oleh karena itu diperlukannya suatu pembiasaan dalam mengerjakan ibadah. Perlu disiplin dan pemaksaan diri ketika beribadah. Dan pada akhirnya pembiasaan itu akan melahirkan kebiasaan yang semoga pada akhirnya akan menjadi suatu kebutuhan.
Wallahualam bishawab

Selengkapnya.....

Kita, PLN dan Pemerintah

Pernahkah kita menghitung berapa jam waktu yang dihabiskan saat PLN memadamkan listrik di rumah kita? Mungkin terdengar aneh, gak biasa ataupun gak terlalu penting untuk kita pikirkan. Tetapi gak ada salahnya kita berhitung.hehe..

Ambillah kemungkinan paling besar, jadwal listrik padam di suatu rumah. Dalam satu bulan 1 rumah kurang lebih mengalami 20 kali pemadaman rutin. Rata – rata 9 kali pada siang hari selama 8 jam (pkl.08.00-16.00) dan 11 kali pada malam hari selama 4 jam (pkl.18.00-22.00).



Jika kita hitung dalam sebulan listrik padam selama:

(9 x 8) + (11 x 4) = 116 jam

dan jika kita konversi ke hari akan didapatkan:

116 jam /24 jam = 4,8 hari (yaa kita sederhanakan jadi 4 hari lah..)

jadi dalam 1 bulan, kita mengalami 4 hari padam listrik. Ini sungguh – sungguh 4 hari berturut – turut sehari semalaman gelap gulita.

Kalau kita hitung dalam setahun maka akan didapatkan hasil (4 x 12 bulan) 48 hari padam listrik.

Kira – kira 1 bulan 18 hari!!

Bayangkan jika padamnya listrik itu dikumpulkan oleh PLN dalam waktu berturut – turut seperti itu. Kita mengalami keadaan kembali ke masa belum ada listrik selama 1 bulan lebih. Bagaimana rasanya?? Ibarat kata bang Samin dalam Sinetron Entong di TPI, “Oh, My God! Sungguh terlalu!”. Mungkin gak ya, kita minta bonus gak bayar listrik 1 bulan aja untuk mengganti kerugian kita itu? Uangnya bisa kita gunakan untuk biaya lainnya yang lebih bermanfaat.

Bagaimanana PLN? Bagaimana Pemerintah Daerah?

* * * * * * * * *

Sebenarnya ini bukan masalah yang tidak dapat dipecahkan. Syaratnya cuma bagaimana kecerdasan pemerintah dan PLN dalam membuat program penambahan daya listrik dan kepedulian kita sebagai masyarakat untuk terlibat didalamnya.

Masalah ini tidak ujuk – ujuk langsung muncul sekarang, walaupun memang dampaknya baru terasa satu atau dua tahun terakhir. Jika pemerintah kita cerdas, sebenarnya jauh – jauh hari keadaan seperti ini sudah bisa diperkirakan akan terjadi. Daya listrik yang dimiliki oleh PLN dibandingkan dengan bahan bakar, keadaan alat, penambahan kebutuhan daya listrik masyarakat yang juga dipengaruhi penambahan penduduk dan berkembangnya perekonomian masyarakat. Sebenarnya Pemerintah sudah cukup pintar untuk menghadapi ini, tetapi yaahh.. kita sama – sama taulah kenapa tetap tidak tertanggulangi. Masih ada faktor a – z yang ikut mempengaruhi itu semua.

Kita sebagai masyarakat tidak boleh hanya bisa berpangku tangan, menghujat, memaki bahkan mengutuk pemerintah dan PLN. Sekali lagi ini adalah masalah buat kita semua. Peran serta kita sebagai masyarakat juga penting sekali. Dari yang terkecil, kita bisa turut membantu dengan seefesien mungkin menggunakan listrik dirumah kita. Dari mematikan lampu yang tidak perlu sampai memilih alat – alat rumah tangga yang menggunakan daya listrik rendah. Atau kalau mau peran serta yang paling besar adalah kita turut menyumbangkan uang kita buat pembelian alat pembangkit listrik baru bagi PLN. Hehehe..

Semua kembali kepada kita, PLN dan Pemerintah.

Selengkapnya.....